Bupati Pekalongan Sebut Ancaman Narkoba Lebih Berbahaya Dari Terorisme
KAJEN – Saya sangat prihatin dengan semakin maraknya penyalahgunaan
narkoba saat ini yang tidak hanya terjadi di perkotaan, tetapi juga merambah ke
wilayah perdesaan di daerah manapun. Segmen sasaran juga tidak pandang bulu
lagi, seluruh usia dan profesi menjadi sasaran pasar peredaran gelap narkoba.
Peredaran Narkotika dan Obat Terlarang sudah pada level membahayakan sehingga
perlu penanganan serius. Dan peredaran narkoba merupakan sebuah alat perang
modern yang bertujuan menghancurkan ketahanan dan masa depan bangsa dan kasus
penyalahgunaan narkoba bisa menjadi ancaman yang lebih berbahaya dari ancaman
terorisme.
Demikian disampaikan Bupati Pekalongan KH. Asip Kholbihi, SH.,M.Si
saat menjadi pembina apel di SMK N Kedungwuni dalam rangka pembinaan dan
sosialisasi bahaya narkoba di Kabupaten Pekalongan, Selasa (25/9/2018) kemarin.
Bupati mengungkapkan di Kabupaten Pekalongan tren kasus narkoba dari
tahun 2016 sebanyak 27 kasus meningkat di tahun 2017 menjadi 30 kasus dan tahun
2018 ini sampai dengan bulan September sudah 23 kasus. Kita semua berdoa dan
berharap agar tidak bertambah atau meningkat.
“Dari kasus-kasus yang terjadi selama kurun waktu 3 tahun terakhir,
wilayah Kedungwuni merupakan lokasi atau TKP paling sering terjadi kasus
penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba, termasuk dari para pelaku/tersangka
juga paling banyak berasal dari wilayah Kedungwuni. Hal ini tentu
memprihatinkan bagi kita semua,” ujar Bupati.
Dijelaskan Bupati, ancaman penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar
merupakan hal yang sangat serius dan harus ditanggulangi. Hal ini disadari
bahwa pelajar adalah calon penerus bangsa, maka apabila seorang pelajar sampai
terkena kasus narkoba tentu dampaknya sangat negatif, baik bagi dirinya maupun
bagi masa depan bangsa dan negara yang kita cintai ini.
Pemerintah Kabupaten Pekalongan melalui Tim Koordinasi Pencegahan,
Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) terus
melakukan upaya-upaya terhadap pencegahan dan pemberantasan narkoba,
diantaranya dengan melaksanakan sosialisasi melalui media luar ruang seperti
spanduk, baliho, stiker, pamflet di lokasi yang strategis yang berisi ajakan
hidup sehat dan perang terhadap narkoba.
Langkah tersebut, kata Bupati, diharapkan efektif untuk
mensosialisasikan bahaya narkoba kepada masyarakat khususnya pelajar/ generasi
muda, karena berapapun besarnya potensi sumber daya alam yang kita miliki tidak
akan bermanfaat jika generasi mudanya belum terbebas dari narkoba.
“Anak-anakku para pelajar, jangan sekali-kali bersentuhan dengan
narkoba. Sebab sekali saja mencoba maka penyesalan untuk masa depan kalian.
Jalan kalian masihlah panjang, sehingga manfaatkan masa muda kalian dengan
hal-hal yang positif. Kepada para guru, saya titip agar anak-anak didik
panjenengan benar-benar dijaga dengan baik. Mengajar dan mendidik tentunya
tidak hanya memberikan pelajaran berupa teori-teori didalam kelas saja tetapi
juga tunjukkan keteladanan yang dimulai dari sikap dan tingkah laku yang baik,”
tutur Bupati dihadapan para pelajar dan para guru.
Kepala Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) – Haryanto Nugroho,
S.STP selaku Ketua Harian Pelaksana P4GN menyampaikan Tim Koordinasi P4GN yang
terdiri atas unsur Polri, TNI, Dinkes, Satpol PP, Kesbangpol, Dindikbud dan OPT
terkait lainnya pada hari ini melakukan sosialisasi dan sidak di SMKN
Kedungwuni dan SMP NU Karangdadap.
“Momen ini adalah salah satu upaya program kerja kita dalam rangka
untuk melakukan pencegahan maupun pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran
gelap narkoba yang ada di wilayah Kabupaten Pekalongan. Dan hari ini kita
melakukan sidak kepada para pelajar di SMKNU Kedungwuni dan SMPNU Karangdadap.
Dan alhamdulillah sidak hari ini baik di SMKN Kedungwuni maupun di SMP NU
Karangdadap hasilnya negatif melalui tes urine para pelajar,” terang Haryanto.
Post a Comment